Pesona Desa Peron Dari Atas Batu Sumong: Panjat Batu, Air Terjun, Api Abadi, Sunset dalam Satu Mahakarya, Ada Disini
Pesona Desa Peron Dari Atas Batu Sumong, WISATAWAN.ID – Satu lagi, wanawisata yang bakal memikat mata anda dan keberanian anda. Terletak di kabupaten Kedal, tepatnya di desa Peron Kecamatan Limbangan, Wanawisata Watu Sumong menampilkan pesona keindahan menikmati hijaunya alam pedesaan dari atas batu setinggi 30 meter lebih. Anda akan melihat tatanan rumah, kerbau di persawahan, jajaran pepohonan dan beberapa gunung membentuk maha karya luar biasa.
©wisatawan.id/Litalia
Batu sumong kabarnya adalah hasil sabda pangeran kajoran karena murka pada pasukanya. Waktu itu, Pasukan Pangeran Kajoran sedang menghadapi pertempuran melawan pasukan ki Ageng Mangir memperebutkan Putri Pembayun, seorang puteri cantik dari Kraton Yogyakarta. Dalam peperangan tersebut, pangeran Kajoran mengalami kekalahan dan terdesak, sehingga memutuskan untuk melakukan petapaan. Dengan sabdanya kepada para pasukanya: selama petapaan jangan sampai ada yang mengganggung.
Sayangnya, pasukan Pangeran Kajoran tidak dapat memenuhi janji mereka. Merasa terus-terusan di desak oleh pasukan Ki Ageng Mangir, pasuka Pangeran Kajoran membangunkan Pangeran Kajoran. Murkalah Pangeran Kajoran dan menunjuk batu ke arah pasukanya, maka terbentuklah watu sumong yang kini berdiri gagah di tengah jalan Desa Peron menuju dusun Ketro.
Batu setinggi 30 meter lebih ini adalah area yang menarik untuk melakukan panjat tebing. Bahkan kalau terjadi hujan, cukup berteduh dibawah batu ini saja, tidak akan terkena air hujan. Dibalik batu sumong, juga terdapat air terjun yang seolah mengalir dari atas batu. Airnya jernih seolah benar-benar bersumber langsung dari dalam batu.
Pesona Keindahan dan kenikmatan Watu Sumong
Selain dapat memanjat batu untuk menikmati keindahan alam desa dengan berdiri di atas batu Sumong, jika beruntung sesekali di pagi hari juga dapat kamu nikmati beberapa jenis burung elang terbang berputar-putar di atas batu. Beberapa kicauan burung jalak, sudah pasti terdengar setiap pagi.
©wisatawan.id/Litalia
Dari air terjun yang tersembunyi, kamu juga dapat naik ke atas lagi menyusuri jalan meninggalkan watu Sumong tetapi hanya sekitar 50 meter dari watu Sumong, kamu juga dapat menikmati pesona api abadi. Sebuah api yang hidup karena gas yang dikeluarkan oleh alam. Meski memang untuk melihatnya, kamu harus membawa korek api untuk menghidupkanya. Setelah itu, apinya tidak akan padam.
Bosan dengan api abadi, sore hari kamu juga dapat pergi ke dusun Ketro yang letaknya sekitar 3 kilo dari Batu Sumong, naiklah untuk menikmati pesona matahari tenggelam di sore hari. Jika anda ingin merasakan sensasi berikutnya, disini juga menyediakan berbagai produk olahan nira pohon aren.
Kamu bisa meminum legitnya nira secara langsung, mencoba sensai gula aren atau sekadar mencicipi kolang-kaling pohon aren. Semua terserah kehendak hati anda, yang pasti semuanya adalah hasil olahan asli pelengkap wanawisata Watu Sumong. Tak ketinggalan, kamu juga dapat menikmati sensasi menyeduh kopi asli desa peron.
Tau berapa tiket masuk yang harus anda bayar? Gratis, ini adalah wanawisata baru yang masih dibuka gratis untuk umum sebagai upaya promosi.
Akses Lokasi
Sebenarnya aksesnya tidaklah sederhana, sebab memang jalan masuk ke desanya tidaklah semulus jalan semarang jogja. Anda butuh ekstra tenaga untuk mencapainya, dengan kendaraan pribadi yang akan anda lewati adalah jalanan khas pegunugan, naik turun sekalipun memang sudah ber-aspal.
Untuk menuju ke lokasi wisata ini, dari semarang ambillah jalur menuju boja, sampai di terminal boja, ambil jurusan ke Limbangan. Dari situ anda akan menemukan desa peron. Jadi dari manapun anda memulai perjalanan, saya pastikan anda akan melewati semarang terlebih dahulu.
Lokasi Wisata Terdekat Dan Perbandingan Dengan Lokasi Lain Yang Sejenis
Jika bertanya lokasi wisata terdekat, ada banyak sebenarnya. Ada Wisata Kampung Jawa, ada air tenjun Pelebur Gongsong, ada curug tujuh bidadari, ada klenting kuning dan anda juga bisa menuju ke bandungan atau ke pemandian air hangat Gonoharjo.
Menikmati sensasi pemandangan alam dari ketinggian, sebenarnya adalah konsep wisata yang telah lama ada. Bahkan di daerah semarang saja ada beberapa, mulai dari gardu pandang semarang: sensasi pemandangan yang ditawarkan adalah melihat lampu-lampu rumah dan mobil di malam hari, mirip bintang di bumi, gardu pandang di Umbul Sidomukti: sensasi yang ditawarkan melihat keindahan alam dari perbukitan sama seperti di gardu pandang Kopeng.
Wisata menarik lainnya: Gardu Pandang Ketep Pass
Rekomendasi buat?
Saya rekomendasikan wisata ini khusus bagi anda pecinta petualangan sejati. Sebab untuk mencapai puncak batu sumong anda butuh tenaga ekstra untuk memanjatnya. So, bagi anda yang ingin mengetahui seberapa berani anda, cobalah sensasi ini. kalau tidak berani, ya cukup menikmati legitnya nira dan harumnya kopi di bawah batu saja.
https://www.wisatawan.id/pesona-desa-peron-dari-atas-batu-sumonghttps://i1.wp.com/www.wisatawan.id/wp-content/uploads/2016/04/desa-peron-watu-sumong.jpg?fit=1024%2C682&ssl=1https://i1.wp.com/www.wisatawan.id/wp-content/uploads/2016/04/desa-peron-watu-sumong.jpg?resize=150%2C150&ssl=1JatengWisata AlamAir Terjun,Batu Sumong,Desa Peron,Panjat Batu,Panorama Alam,Semarang,Watu Sumonglitalia
Latest posts by litalia (see all)
- Belum Lengkap Wisata di Magelang Tanpa Berkunjung ke Candi Mendut - 27 Oktober 2017
- Legenda Hidup Ratusan Kera Ekor Panjang Goa Kreo Semarang - 14 September 2017
- Mendaki Wisata Religi di Bukit Gunung Tidar Magelang: Pakuning Tanah Jawa - 2 Mei 2017
- Menikmati Pelangi di Atas Curug Grenjengan Kembar Magelang - 28 Desember 2016
- Nikmati Wanawisata Air di Waduk Jatibarang Semarang - 27 November 2016
menakjubkan, kira kira kalau dari arah purwokerto lewat mana gan? terima kasih.
Tergantung. kalau lewat jalur selatan, dari ambarawa bisa langsung ke kendal menuju boja. kalau lewat utara, bisa lewat semarang menuju boja.
di Desa Sido Leren Kab. Purworejo, baru baru ini juga diresmikan wisata Watu Sumong dan Curug Sido Asri,..
ada hubungan nya gak dengan Watu Sumong di Desa Peron ini,.
Selama saya mengikuti kegiatan pembukaan dan pengenalan wanawisata watu sumong di desa peron kecamatan limbangan kab kendal, sepertinya dari pihak sesepuh tidak pernah menjelaskan bahwa watu sumong yang ada di sana ada kaitanya dengan watu sumong yang ada di Desa Sido Leren Kab. Purworejo. kalau hanya sekadar persamaan nama kemungkinan bisa terjadi. Apa mbak widi asmara tahu mengenai sejarah Watu Sumong di Desa Sido Leren? mungkin bisa berbagi.
Ini mbak litalia siapa kalau boleh tahu?
Anak Unnes, mas. Pernah beberapa kali mengadakan kegiatan di obyek Watu Sumong. Uniknya di sana tidak ada warga yang jualan nasi.